KULTUM DAN TADARUS RAMADHAN DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI
Tanjung Pati, 26 Maret 2024
bertempat di Mushalla Darul Hikmah Pengadilan Agama Tanjung Pati, dilaksanakan kegiatan rutin di bulan Ramadhan yakni kultum ramadhan dan tadarus yang dilaksanakan setelah sholat Dzuhur berjamaah. Bertindak sebagai pengisi kegiatan kultum hari ini yaitu Panitera Pengadilan Agama Tanjung Pati Yosmedi, S.H., yang diikuti oleh jamaah sholat dzuhur mushalla darul hikmah.
Pada kesempatan kali ini Yosmedi, S.H., memberikan kultum mengenai pembagian golongan manusia menurut Imam Al Ghazali terkait dengan ilmu. Imam Al Ghazali membagi manusia menjadi empat (4) golongan, yaitu :
Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu). “Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya untuk kebaikan dan menasihati orang lain Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu). Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun.
Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang tidak tahu, tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu). Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar.
Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (Seseorang yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu). Menurut Imam Ghazali, manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan dan dinasehati tidak akan ditanggapinya,
marilah kita selalu bercermin dan intropeksi serta mengevaluasi diri kita masing-masing. di kelompok manakah kita berada, dan selalu berusaha mengisi hidup ini dengan ilmu hingga akhir hayat. Karena orang berilmu dan keilmuannya digunakan untuk kebaikan lebih mulia dibanding orang yang ahli ibadah tapi tidak berilmu.
Setelah kegiatan kultum ini dilanjutkan dengan membaca al-qur’an atau tadarus(Tim redaksi-hw).